Caput succedaneum adalah suatu kondisi di mana kulit kepala bayi mengalami pembengkakan tak lama setelah dilahirkan. Kondisi ini merupakan salah satu jenis edema atau pengumpulan cairan yang terjadi di bawah kulit. Caput succedaneum memang tampak mengkahawatirkan. Namun, sebenarnya kondisi ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab Caput Succedaneum
Caput succedaneum dihasilkan dari cairan tubuh yang menumpuk di antara kulit kepala bayi dan selaput pelindung yang menutupi tulang tengkoraknya. Lapisan ini kemudian disebut dengan periosteum. Pembengkakan yang terjadi akibat penumpukan cairan ini dapat dipicu oleh beberapa hal, yaitu:
1. Proses persalinan
Bagaimana pun juga, bayi memiliki kondisi tubuh yang masih sangat rapuh, sehingga tekanan sedikit saja dapat menimbulkan gangguan fisik pada bayi. Caput succedaneum terjadi ketika kepala bayi ditekan atau ditarik. Proses ini biasanya paling umum terjadi selama proses persalinan.
Proses persalinan memberikan banyak tekanan pada bayi. Bahkan, ketika jalan lahir telah terbuka, leher rahim dan saluran vagina sebenarnya masih menekan bayi. Hal inilah yang akhirnya dapat menyebabkan pembengkakan begitu bayi dilahirkan.
Selain itu, proses persalinan yang memakan waktu lama atau penggunaan forsep maupun alat penghisap vakum juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembengkakan.
2. Kurangnya cairan ketuban
Kulit kepala bayi lebih mungkin mengalami pembengkakan jika cairan ketuban Mums terlalu sedikit. Cairan ketuban yang terlalu sedikit membuat bayi dapat mengalami memar karena berbenturan dengan tulang panggul ibu saat masih di dalam kandungan. A
Ciri-ciri Caput Succedaneum
Lalu, adakah sejumlah tanda caput succedaneum yang dapat dikenali Mom dan Dad? Tentu saja. Beberapa ciri caput succedaneum adalah sebagai berikut:
- Benjolan tidak simetris, teraba lunak, melewati batas tulang tengkorak kepala bayi (sutura cranialis).
- Persalinan yang berlangsung lama dan cukup sulit terutama pada ibu yang baru pertama kali melahirkan apalagi jika disertai dengan ketuban pecah dini.
- Benjolan akan hilang sendiri dalam 48 jam.
Berapa lama Caput Succedaneum Akan Menghilang?
Pembengkakan mungkin terjadi di satu sisi atau mungkin meluas ke garis tengah kulit kepala. Efeknya biasanya paling terlihat pada bagian tengkorak yang pertama kali turun ke jalan lahir. Sebenarnya, Caput Succedaneum akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Bagaimana Cara Mengobati Caput Succedaneum?
Pada kondisi seperti caput succedaneum, anak tidak membutuhkan perawatan apapun. Sebab, benjolan akan hilang beberapa hari setelah persalinan. Benjolan yang disebabkan oleh cephalohematoma juga bisa hilang dengan sendirinya beberapa minggu atau bulan setelah persalinan. Namun jika diperlukan, dokter juga dapat mengeluarkan gumpalan darah yang tertahan, meski hal ini jarang dilakukan. Pada kondisi lain, berikut ini beberapa cara menghilangkan benjolan di belakang kepala bayi yang tepat.
1. Kompres air hangat
Apabila benjolan di belakang kepala bayi disebabkan oleh infeksi bakteri, maka kompres air hangat bisa membantu untuk meredakannya. Lakukan pengompresan beberapa kali sehari agar nanah yang ada di dalam bisul bisa keluar dan mempercepat penyembuhan.
2. Kompres dingin
Sementara itu, jika benjolan yang ada di kepala bayi muncul akibat benturan, pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan kompres dingin. Jika ada darah dan goresan akibat benturan tersebut, bersihkan terlebih dahulu area luka dengan dengan air sabun agar tidak terjadi infeksi. Setelah itu, amati selama 24-48 jam ke depan. Perhatikan apabila ada tanda-tanda cedera kepala yang serius, seperti muntah, linglung, bayi rewel yang sangat berlebihan, atau bahkan pingsan.
3. Obat gatal
Benjolan yang disebabkan oleh gigitan serangga seperti nyamuk sebenarnya bisa hilang sendiri. Namun, jika benjol tersebut terasa gatal dan mengganggu, cara merawat kulit bayi pada bagian kepala yang benjol bisa dioleskan obat atau losion untuk meredakan gatal pada bayi.
4. Pengangkatan benjolan
Cara menghilangkan benjolan di kepala bayi ini biasanya dilakukan pada kondisi-kondisi seperti kista. Pengangkatan dilakukan dengan cara operasi.